• UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Belajar Patologi
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Visi & Misi
  • Patologi Umum
    • Jejas Sel, Kematian Sel, dan Adaptasi
    • Radang dan Perbaikan Jaringan
    • Gangguan Hemodinamik
    • Penyakit Sistem Kekebalan
    • Neoplasia
    • Penyakit Genetik
    • Penyakit Terkait Lingkungan dan Nutrisi
    • Penyakit Infeksi
  • Patologi Sistemik
    • Patologi Jantung dan Pembuluh Darah
    • Patologi Sistem Hematopoietik dan Limfoid
    • Patologi Paru
    • Patologi Ginjal dan Saluran Kemih
    • Patologi Rongga Mulut dan Saluran Pencernaan
    • Patologi Hati, Kandung Empedu, Saluran Bilier, dan Pankreas
    • Patologi Sistem Genitalia Pria dan Saluran Kemih Bagian Bawah
    • Patologi Sistem Genitalia Wanita dan Payudara
    • Patologi Sistem Endokrin
    • Patologi Tulang, Sendi, dan Tumor Jaringan Lunak
    • Patologi Otot dan Saraf Tepi
    • Patologi Sistem Saraf Pusat
    • Patologi Kulit
  • Kasus
  • Serba-serbi
  • Kegiatan
  • Kuis
    • Kuis Jejas Sel, Kematian Sel, dan Adaptasi
    • Kuis Radang dan Perbaikan Jaringan
    • Kuis Neoplasia
  • Kontak
    • Forum Diskusi
  • Video
    • AKU RAPOPO: Hidup Bahagia Bersama Kanker Payudara
    • AKU RAPOPO: Tetap Sehat Bersama Kanker Leher Rahim
    • Apa itu Aspirasi Jarum Halus (AJH)?
    • Bagaimana Nasib Jaringan Tubuh Setelah Dioperasi?
  • Beranda
  • Serba-serbi PA
  • Bagaimana Nasib Jaringan Tubuh Setelah Dioperasi?

Bagaimana Nasib Jaringan Tubuh Setelah Dioperasi?

  • Serba-serbi PA, Video
  • 30 August 2019, 13.54
  • Oleh: admin
  • 0

Seorang sejawat dokter yang bertugas di luar pulau Jawa pernah menghubungi saya untuk bertanya. Kalau dia mengirimkan jaringan hasil operasi yang sudah dikuburkan 2 hari apakah masih bisa diperiksa secara histopatologis? Dengan sangat menyesal saya sampaikan, kalaupun jaringan dimasukkan ke cairan formalin lalu dikirimkan ke laboratorium, jaringan yang sudah membusuk sudah tidak layak untuk diperiksa. Kita tidak akan mendapatkan hasil apa-apa kecuali jaringan yang sudah busuk dan pemborosan biaya pemeriksaan.

Ternyata masih ada sebagian orang yang belum mengerti bahwa jaringan hasil operasi harus segera dimasukkan ke dalam formalin buffer 10% agar tidak membusuk dan struktur jaringannya tidak rusak, lalu dikirimkan ke laboratorium patologi anatomi untuk diperiksa dan ditegakkan diagnosis pastinya. Penegakan diagnosis pasti melalui pemeriksaan jaringan (histopatologi) sangat penting untuk penanganan atau terapi selanjutnya.

Video edukatif “Bagaimana Nasib Jaringan Tubuh Setelah Dioperasi?” memaparkan proses yang dilakukan pada jaringan hasil operasi atau biopsi, mulai dari pengangkatan jaringan saat operasi, sampai menjadi sediaan mikroskopis yang siap diperiksa oleh seorang dokter ahli patologi anatomik. Video ini dibuat dengan narasi yang mudah dipahami sehingga orang-orang di luar tenaga kesehatan memahami pentingnya pemeriksaan jaringan tubuh hasil operasi.

Semoga bermanfaat.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • Kasus #8: Benjolan Betis
  • Apa itu terapi kanker imunoterapi PD-1/PD-L1?
  • Kasus #7
  • Kasus #6
  • Kuis Neoplasia
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada

Jalan Farmako Sekip Utara, Yogyakarta

55281 Indonesia

+62 274 540460 / +62 877 0609 3903

belajarpatologi.fk@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju