• UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Belajar Patologi
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Visi & Misi
  • Patologi Umum
    • Jejas Sel, Kematian Sel, dan Adaptasi
    • Radang dan Perbaikan Jaringan
    • Gangguan Hemodinamik
    • Penyakit Sistem Kekebalan
    • Neoplasia
    • Penyakit Genetik
    • Penyakit Terkait Lingkungan dan Nutrisi
    • Penyakit Infeksi
  • Patologi Sistemik
    • Patologi Jantung dan Pembuluh Darah
    • Patologi Sistem Hematopoietik dan Limfoid
    • Patologi Paru
    • Patologi Ginjal dan Saluran Kemih
    • Patologi Rongga Mulut dan Saluran Pencernaan
    • Patologi Hati, Kandung Empedu, Saluran Bilier, dan Pankreas
    • Patologi Sistem Genitalia Pria dan Saluran Kemih Bagian Bawah
    • Patologi Sistem Genitalia Wanita dan Payudara
    • Patologi Sistem Endokrin
    • Patologi Tulang, Sendi, dan Tumor Jaringan Lunak
    • Patologi Otot dan Saraf Tepi
    • Patologi Sistem Saraf Pusat
    • Patologi Kulit
  • Kasus
  • Serba-serbi
  • Kegiatan
  • Kuis
    • Kuis Jejas Sel, Kematian Sel, dan Adaptasi
    • Kuis Radang dan Perbaikan Jaringan
    • Kuis Neoplasia
  • Kontak
    • Forum Diskusi
  • Video
    • AKU RAPOPO: Hidup Bahagia Bersama Kanker Payudara
    • AKU RAPOPO: Tetap Sehat Bersama Kanker Leher Rahim
    • Apa itu Aspirasi Jarum Halus (AJH)?
    • Bagaimana Nasib Jaringan Tubuh Setelah Dioperasi?
  • Beranda
  • Artikel
  • Kasus #3

Kasus #3

  • Artikel, Kasus, Patologi Kulit
  • 5 September 2019, 12.19
  • Oleh: admin
  • 0

Nevus Intradermal

Definisi

  • Neoplasma jinak sel melanosit tipe nevus dengan letak sel terutama atau hanya di dermis
  • Nevus bisa bersifat kongenital atau dapatan. Nevus dapatan biasanya muncul semasa kanak-kanak dan mencapai puncak prevalensi pada usia remajaPola paparan sinar matahari dan susceptibilitas genetik termasuk faktor risiko

Manifestasi Klinis

  • Nodul polipoid atau dome-shaped, lunak, sewarna kulit hingga coklat, cenderung simetris dan berukuran diameter < 5 mm
  • Daerah predileksi pada kepala dan batang tubuh
  • Lesi kongenital bisa berukuran lebih besar dan disertai pertumbuhan rambut

Makroskopis

  • Penonjolan pada permukaan kulit, sewarna kulit hingga coklat dengan warna seragam

Mikroskopis

  • Tumor polipoid dengan batas lateral tegas
  • Melanosit nevoid berukuran lebih besar dan memiliki dendrit yang kurang prominen dibandingkan melanosit normal
  • Tumor tersusun solid, dalam sarang-sarang atau berkas-berkas di lapisan dermis
  • Sel tumor cenderung berbentuk monomorf dan mengandung sedikit pigmen
  • Sel tumor pada dermis dapat berbentuk bulat dan oval (tipe A), lymphocyte-like (tipe B), atau berbentuk spindel (tipe C)

Terapi

  • Terapi tidak diperlukan
  • Eksisi dapat dilakukan untuk alasan kosmetik

Prognosis

  • Risiko progresi lesi individual menjadi melanoma sangat rendah
  • Individu dengan memiliki banyak nevus atau memiliki nevus-nevus berukuran besar memiliki peningkatan risiko melanoma

Nevus Intradermal Nevus Intradermal Nevus Intradermal Nevus Intradermal

Daftar Pustaka
World Health Organization. WHO Classification of Skin Tumors. 4th Edition. Bosman FT, Jaffe ES, Lakhani SR, Ohgaki H, editors. 2018.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • Kasus #8: Benjolan Betis
  • Apa itu terapi kanker imunoterapi PD-1/PD-L1?
  • Kasus #7
  • Kasus #6
  • Kuis Neoplasia
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada

Jalan Farmako Sekip Utara, Yogyakarta

55281 Indonesia

+62 274 540460 / +62 877 0609 3903

belajarpatologi.fk@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju