• UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Belajar Patologi
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Visi & Misi
  • Patologi Umum
    • Jejas Sel, Kematian Sel, dan Adaptasi
    • Radang dan Perbaikan Jaringan
    • Gangguan Hemodinamik
    • Penyakit Sistem Kekebalan
    • Neoplasia
    • Penyakit Genetik
    • Penyakit Terkait Lingkungan dan Nutrisi
    • Penyakit Infeksi
  • Patologi Sistemik
    • Patologi Jantung dan Pembuluh Darah
    • Patologi Sistem Hematopoietik dan Limfoid
    • Patologi Paru
    • Patologi Ginjal dan Saluran Kemih
    • Patologi Rongga Mulut dan Saluran Pencernaan
    • Patologi Hati, Kandung Empedu, Saluran Bilier, dan Pankreas
    • Patologi Sistem Genitalia Pria dan Saluran Kemih Bagian Bawah
    • Patologi Sistem Genitalia Wanita dan Payudara
    • Patologi Sistem Endokrin
    • Patologi Tulang, Sendi, dan Tumor Jaringan Lunak
    • Patologi Otot dan Saraf Tepi
    • Patologi Sistem Saraf Pusat
    • Patologi Kulit
  • Kasus
  • Serba-serbi
  • Kegiatan
  • Kuis
    • Kuis Jejas Sel, Kematian Sel, dan Adaptasi
    • Kuis Radang dan Perbaikan Jaringan
    • Kuis Neoplasia
  • Kontak
    • Forum Diskusi
  • Video
    • AKU RAPOPO: Hidup Bahagia Bersama Kanker Payudara
    • AKU RAPOPO: Tetap Sehat Bersama Kanker Leher Rahim
    • Apa itu Aspirasi Jarum Halus (AJH)?
    • Bagaimana Nasib Jaringan Tubuh Setelah Dioperasi?
  • Beranda
  • Kuis Jejas Sel, Kematian Sel, dan Adaptasi

Kuis Jejas Sel, Kematian Sel, dan Adaptasi

  • 14 June 2019, 15.20
  • Oleh: admin
  • 0
Loading
  • Pertanyaan 1
  • Jawaban 1
  • Pertanyaan 2
  • Jawaban 2
  • Pertanyaan 3
  • Jawaban 3
  • Pertanyaan 4
  • Jawaban 4
  • Pertanyaan 5
  • Jawaban 5
  • Pertanyaan 6
  • Jawaban 6
  • Pertanyaan 7
  • Jawaban 7
  • Pertanyaan 8
  • Jawaban 8
  • Pertanyaan 9
  • Jawaban 9
  • Pertanyaan 10
  • Jawaban 10

Pertanyaan 1

Jawaban 1

Seorang wanita usia 30 tahun menderita refluks gastro-esofagus sejak 6 bulan yang lalu. Pada biopsi esofagus tampak perubahan epitel skuamosa menjadi epitel silindris. Proses apa yang terjadi pada keadaan tersebut?

Benar!

Metaplasia adalah proses perubahan satu jenis sel normal menjadi bentuk sel normal lainnya.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah metaplasia. Metaplasia adalah proses perubahan satu jenis sel normal menjadi bentuk sel normal lainnya.

Hipertrofi adalah proses pembesaran jaringan atau organ dari peningkatan ukuran sel-sel pembentuknya.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah metaplasia. Metaplasia adalah proses perubahan satu jenis sel normal menjadi bentuk sel normal lainnya.

Hiperplasia adalah proses pembesaran jaringan atau organ dari peningkatan jumlah sel-sel pembentuknya.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah metaplasia. Metaplasia adalah proses perubahan satu jenis sel normal menjadi bentuk sel normal lainnya.

Atrofi adalah proses pengecilan ukuran sel, jaringan, atau organ.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah metaplasia. Metaplasia adalah proses perubahan satu jenis sel normal menjadi bentuk sel normal lainnya.

Displasia adalah proses perubahan bentuk sel-sel normal menjadi sel-sel abnormal.

Pertanyaan 2

Jawaban 2

Seorang pria berusia 24 tahun mengalami patah tulang tibia kiri akibat kecelakaan. Kaki tersebut diimobilisasi dengan gips selama 1 bulan. Ketika gips dibuka, tampak bahwa diameter betis kiri lebih kecil daripada kanan. Apakah proses yang menyebabkan perubahan ini?

Benar!

Penurunan beban kerja menyebabkan pengecilan ukuran sel akibat pengurangan isi sel, suatu proses yang disebut atrofi.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah atrofi. Penurunan beban kerja menyebabkan pengecilan ukuran sel akibat pengurangan isi sel, suatu proses yang disebut atrofi.

Aplasia adalah tidak terbentuknya suatu bagian dalam perkembangan embrional.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah atrofi. Penurunan beban kerja menyebabkan pengecilan ukuran sel akibat pengurangan isi sel, suatu proses yang disebut atrofi.

Hipoplasia adalah kurang terbentuknya suatu bagian dalam perkembangan embrional.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah atrofi. Penurunan beban kerja menyebabkan pengecilan ukuran sel akibat pengurangan isi sel, suatu proses yang disebut atrofi.

Distrofi otot merupakan kumpulan penyakit bawaan otot skelet yang menyebabkan kelemahan otot.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah atrofi. Penurunan beban kerja menyebabkan pengecilan ukuran sel akibat pengurangan isi sel, suatu proses yang disebut atrofi.

Perubahan hyalin adalah istilah non-spesifik yang digunakan untuk tampakan sel yang eosinofilik dan glassy, menyerupai tampakan hyalin.

Pertanyaan 3

Jawaban 3

Seorang pria berusia 56 tahun didiagnosis karsinoma paru. Meskipun menjalani kemoterapi, pasien akhirnya meninggal akibat metastasis luas. Pada saat otopsi, massa tumor ditemukan tersebar ke beberapa organ. Pemeriksaan histopatologis jaringan tumor menunjukkan sel-sel tumor yang tampak mengecil dan eosinofilik. Nukleus sel-sel tersebut mengandung agregat kromatin di bawah membrane inti. Perubahan-perubahan ini dipicu oleh pelepasan suatu protein ke sitoplasma sel. Apakah protein yang paling mungkin memicu proses tersebut?

Benar!

Tampakan mikroskopis dalam soal sesuai dengan proses apoptosis, yang mungkin disebabkan oleh kemoterapi. Pelepasan sitokrom dari mitokondria merupakan pemicu penting dalam apoptosis.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang benar adalah sitokrom C. Tampakan mikroskopis dalam soal sesuai dengan proses apoptosis, yang mungkin disebabkan oleh kemoterapi. Pelepasan sitokrom dari mitokondria merupakan pemicu penting dalam apoptosis.

Lipofuscin adalah residu berpigmen yang berisi organel seluler yang tidak tercerna.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang benar adalah sitokrom C. Tampakan mikroskopis dalam soal sesuai dengan proses apoptosis, yang mungkin disebabkan oleh kemoterapi. Pelepasan sitokrom dari mitokondria merupakan pemicu penting dalam apoptosis.

Katalase adalah enzim yang membantu pemecahan hidrogen peroksida.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang benar adalah sitokrom C. Tampakan mikroskopis dalam soal sesuai dengan proses apoptosis, yang mungkin disebabkan oleh kemoterapi. Pelepasan sitokrom dari mitokondria merupakan pemicu penting dalam apoptosis.

Fosfolipase adalah enzim yang teraktivasi pada proses nekrosis dan menyebabkan kerusakan membran sel.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang benar adalah sitokrom C. Tampakan mikroskopis dalam soal sesuai dengan proses apoptosis, yang mungkin disebabkan oleh kemoterapi. Pelepasan sitokrom dari mitokondria merupakan pemicu penting dalam apoptosis.

bcl-2 adalah protein anti-apoptotik yang mencegah pelepasan sitokrom C dan aktivasi kaspase.

Pertanyaan 4

Jawaban 4

Seorang pria berusia 66 tahun mengalami kelemahan mendadak pada lengan dan tungkai kiri. Ketika diperiksa menggunakan CT scan kepala, ditemukan area kistik pada lobus parietal kiri pasien. Apakah proses yang paling mungkin terjadi pada otak?

Benar!

Dalam kasus ini, jejas iskemik pada otak (yang disebut stroke) menyebabkan nekrosis. Kandungan lemak yang tinggi pada sistem saraf pusat menghasilkan nekrosis likuefaktif.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah nekrosis likuefaktif. Dalam kasus ini, jejas iskemik pada otak (yang disebut stroke) menyebabkan nekrosis. Kandungan lemak yang tinggi pada sistem saraf pusat menghasilkan nekrosis likuefaktif.

Nekrosis lemak ditemui pada jaringan payudara dan pankreas.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah nekrosis likuefaktif. Dalam kasus ini, jejas iskemik pada otak (yang disebut stroke) menyebabkan nekrosis. Kandungan lemak yang tinggi pada sistem saraf pusat menghasilkan nekrosis likuefaktif.

Nekrosis koagulatif adalah hasil jejas iskemik pada sebagian besar organ padat.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah nekrosis likuefaktif. Dalam kasus ini, jejas iskemik pada otak (yang disebut stroke) menyebabkan nekrosis. Kandungan lemak yang tinggi pada sistem saraf pusat menghasilkan nekrosis likuefaktif.

Apoptosis mempengaruhi sel individual dan umumnya tidak akan tampak pada pemeriksaan makroskopis.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah nekrosis likuefaktif. Dalam kasus ini, jejas iskemik pada otak (yang disebut stroke) menyebabkan nekrosis. Kandungan lemak yang tinggi pada sistem saraf pusat menghasilkan nekrosis likuefaktif.

Kariolisis adalah proses menghilangnya nukleus sel pada kematian sel.

Pertanyaan 5

Jawaban 5

Seorang wanita berusia 35 tahun mengalami gejala gagal ginjal selama 1 minggu terakhir. Pasien dicurigai mengalami nekrosis tubuler akut dan dilakukan pemeriksaan biopsi ginjal. Apakah tampakan mikroskopis yang paling spesifik untuk proses nekrosis?

Benar!

Pecah dan hilangnya (fragmentasi) nukleus akan menyebabkan kematian sel. Perubahan morfologis lain pada pilihan merupakan ciri-ciri jejas seluler reversibel.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah fragmentasi nukleus. Pecah dan hilangnya (fragmentasi) nukleus akan menyebabkan kematian sel. Perubahan morfologis lain pada pilihan merupakan ciri-ciri jejas seluler reversibel.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah selektin. Proses rolling leukosit merupakan langkah pertama dalam transmigrasi neutrofil keluar dari vasa darah ke jaringan. Proses ini dimediasi oleh interaksi antara molekul selektin (P-selectin dan E-selectin pada sel endotel, dan L-selectin pada neutrofil) dan ligand tersialisasinya (misalnya, sialylated Lewis X).

Integrin terlibat dalam langkah selanjutnya, yaitu transmigrasi, yang melibatkan adhesi antara neutrofil dan sel endotel.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah selektin. Proses rolling leukosit merupakan langkah pertama dalam transmigrasi neutrofil keluar dari vasa darah ke jaringan. Proses ini dimediasi oleh interaksi antara molekul selektin (P-selectin dan E-selectin pada sel endotel, dan L-selectin pada neutrofil) dan ligand tersialisasinya (misalnya, sialylated Lewis X).

Leukotrien B4 merupakan suatu agen kemotaktik.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah selektin. Proses rolling leukosit merupakan langkah pertama dalam transmigrasi neutrofil keluar dari vasa darah ke jaringan. Proses ini dimediasi oleh interaksi antara molekul selektin (P-selectin dan E-selectin pada sel endotel, dan L-selectin pada neutrofil) dan ligand tersialisasinya (misalnya, sialylated Lewis X).

NADPH oksidase merupakan enzim yang terlibat dalam aktivitas mikrobisida sel fagositik.

Pertanyaan 6

Jawaban 6

Reperfusi jaringan yang mengalami iskemia kadang justru menyebabkan kematian sel setelah sel kembali mendapatkan aliran darah. Apakah dasar biokimiawi yang menjelaskan kematian sel yang terjadi setelah reperfusi?

Benar!

Oksigen yang datang bersama darah dapat dikonversi menjadi radikal bebas oleh sel. Akibatnya, ketika aliran darah dipulihkan, produksi radikal bebas dalam sel mendadak meningkat, yang menyebabkan jejas reperfusi. Jejas reperfusi terutama penting pada infark myokardium dan stroke.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah peningkatan produksi radikal bebas. Oksigen yang datang bersama darah dapat dikonversi menjadi radikal bebas oleh sel. Akibatnya, ketika aliran darah dipulihkan, produksi radikal bebas dalam sel mendadak meningkat, yang menyebabkan jejas reperfusi. Jejas reperfusi terutama penting pada infark myokardium dan stroke.

Penurunan sintesis protein terjadi pada jejas sel reversibel, tetapi tidak meningkat ketika terjadi reperfusi.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah peningkatan produksi radikal bebas. Oksigen yang datang bersama darah dapat dikonversi menjadi radikal bebas oleh sel. Akibatnya, ketika aliran darah dipulihkan, produksi radikal bebas dalam sel mendadak meningkat, yang menyebabkan jejas reperfusi. Jejas reperfusi terutama penting pada infark myokardium dan stroke.

Katalase adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan radikal bebas dari hidrogen peroksida. Peningkatan aktivitas katalase justru membantu mengurangi kerusakan dari radikal bebas.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah peningkatan produksi radikal bebas. Oksigen yang datang bersama darah dapat dikonversi menjadi radikal bebas oleh sel. Akibatnya, ketika aliran darah dipulihkan, produksi radikal bebas dalam sel mendadak meningkat, yang menyebabkan jejas reperfusi. Jejas reperfusi terutama penting pada infark myokardium dan stroke.

Penurunan fosforilasi oksidatif terjadi pada jejas sel reversibel, tetapi tidak meningkat ketika terjadi reperfusi.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah peningkatan produksi radikal bebas. Oksigen yang datang bersama darah dapat dikonversi menjadi radikal bebas oleh sel. Akibatnya, ketika aliran darah dipulihkan, produksi radikal bebas dalam sel mendadak meningkat, yang menyebabkan jejas reperfusi. Jejas reperfusi terutama penting pada infark myokardium dan stroke.

Pelepasan kalsium dari retikulum endoplasmik terjadi pada jejas sel reversibel, tetapi tidak meningkat ketika terjadi reperfusi.

Pertanyaan 7

Jawaban 7

Seorang wanita berusia 42 tahun datang dengan nyeri perut hebat disertai hipotensi dan renjatan. Pasien meninggal dalam 36 jam sejak keluhan dimulai. Otopsi menunjukkan tampakan mesenterium pada gambar. Apakah penyebab paling mungkin untuk kondisi pasien tersebut?

Benar!

Deposit putih kapur yang tampak adalah area mesenterium yang mengalami nekrosis lemak akibat lepasnya enzim lipase pada pasien dengan pankreatitis akut.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah pankreatitis akut. Deposit putih kapur yang tampak adalah area mesenterium yang mengalami nekrosis lemak akibat lepasnya enzim lipase pada pasien dengan pankreatitis akut.

Hepatitis viral tidak akan menyebabkan nekrosis pada organ lain. Kematian hepatosit pada infeksi viral juga lebih sering terjadi melalui jalur koagulatif.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah pankreatitis akut. Deposit putih kapur yang tampak adalah area mesenterium yang mengalami nekrosis lemak akibat lepasnya enzim lipase pada pasien dengan pankreatitis akut.

Infark usus akan menyebabkan nekrosis koagulatif.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah pankreatitis akut. Deposit putih kapur yang tampak adalah area mesenterium yang mengalami nekrosis lemak akibat lepasnya enzim lipase pada pasien dengan pankreatitis akut.

Tuberkulosis menyebabkan nekrosis kaseosa.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah pankreatitis akut. Deposit putih kapur yang tampak adalah area mesenterium yang mengalami nekrosis lemak akibat lepasnya enzim lipase pada pasien dengan pankreatitis akut.

Nekrosis gangrenosa merupakan nekrosis koagulatif yang mencakup area yang luas.

Pertanyaan 8

Jawaban 8

Paparan radiasi, seperti sinar x-ray, dapat menyebabkan jejas sel, misal melalui radikal bebas yang terbentuk dari hidrolisis air. Manakah enzim yang melindungi sel dari jenis jejas ini?

Benar!

Glutathione peroksidase mengurangi efek jejas dari radiasi dengan mengkatalisis pemecahan H2O2.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah glutathione peroksidase. Glutathione peroksidase mengurangi efek jejas dari radiasi dengan mengkatalisis pemecahan H2O2.

Fosfolipase merusak dan menyebabkan jejas pada membran sel.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah glutathione peroksidase. Glutathione peroksidase mengurangi efek jejas dari radiasi dengan mengkatalisis pemecahan H2O2.

Endonuklease merusak kromatin nuklear.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah glutathione peroksidase. Glutathione peroksidase mengurangi efek jejas dari radiasi dengan mengkatalisis pemecahan H2O2.

Dehidrogenase laktat dapat ditemukan pada berbagai sel. Peningkatan kadar senyawa ini dalam darah merupakan penanda kematian sel.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah glutathione peroksidase. Glutathione peroksidase mengurangi efek jejas dari radiasi dengan mengkatalisis pemecahan H2O2.

Protease dapat merusak membran sel dan protein sitoskeletal.

Pertanyaan 9

Jawaban 9

Seorang wanita berusia 45 tahun dengan riwayat gagal jantung kongestif mengeluhkan batuk berdahak. Dahak berwarna merah kecoklatan, seperti warna karat. Pada pemeriksaan sitologi sputum, tampak makrofag yang mengandung hemosiderin. Apakah organel atau struktur subseluler yang paling berperan dalam akumulasi pigmen ini?

Benar!

Makrofag memfagositosis eritrosit yang terekstravasasi akibat gagal jantung kongestif. Vakuola hasil endositosis ini perlu berfusi dengan lisosom untuk menghancurkan bahan yang difagositosis. Hemoglobin dalam eritrosit dipecah menjadi hemosiderin.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah lisosom. Makrofag memfagositosis eritrosit yang terekstravasasi akibat gagal jantung kongestif. Vakuola hasil endositosis ini perlu berfusi dengan lisosom untuk menghancurkan bahan yang difagositosis. Hemoglobin dalam eritrosit dipecah menjadi hemosiderin.

Retikulum endoplasmik kasar berperan dalam sintesis protein yang akan dikirim keluar sel, sedangkan reticulum endoplasmik halus berperan dalam modifikasi protein atau lemak.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah lisosom. Makrofag memfagositosis eritrosit yang terekstravasasi akibat gagal jantung kongestif. Vakuola hasil endositosis ini perlu berfusi dengan lisosom untuk menghancurkan bahan yang difagositosis. Hemoglobin dalam eritrosit dipecah menjadi hemosiderin.

Ribosom berperan dalam sintesis protein.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah lisosom. Makrofag memfagositosis eritrosit yang terekstravasasi akibat gagal jantung kongestif. Vakuola hasil endositosis ini perlu berfusi dengan lisosom untuk menghancurkan bahan yang difagositosis. Hemoglobin dalam eritrosit dipecah menjadi hemosiderin.

Aparatus Golgi berperan dalam pemrosesan protein, terutama protein yang akan dikirim keluar sel.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah lisosom. Makrofag memfagositosis eritrosit yang terekstravasasi akibat gagal jantung kongestif. Vakuola hasil endositosis ini perlu berfusi dengan lisosom untuk menghancurkan bahan yang difagositosis. Hemoglobin dalam eritrosit dipecah menjadi hemosiderin.

Kromosom merupakan hasil kondensasi kandungan genetik sel.

Pertanyaan 10

Jawaban 10

Seorang pasien dengan riwayat hiperparatiroidisme primer diketahui mengalami deposisi kalsium pada epitel tubuler ginjalnya. Apakah proses yang paling mungkin menyebabkan deposit-deposit tersebut?

Benar!

Kalsifikasi metastatik adalah proses deposisi kalsium pada jaringan sehat yang disebabkan hiperkalsemia berkepanjangan.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah kalsifikasi metastatik. Kalsifikasi metastatik adalah proses deposisi kalsium pada jaringan sehat yang disebabkan hiperkalsemia berkepanjangan.

Kalsifikasi distrofik adalah deposisi kalsium pada jaringan yang mengalami jejas (dengan kadar kalsium sistemik yang normal).

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah kalsifikasi metastatik. Kalsifikasi metastatik adalah proses deposisi kalsium pada jaringan sehat yang disebabkan hiperkalsemia berkepanjangan.

Atrofi tubuler ginjal adalah tampakan mikroskopis dari jejas kronis pada tubulus-tubulus ginjal. Jejas bisa tampak sebagai penebalan membrana basalis, epitel yang tampak memipih, fibrosis interstisial, dan tiroidisasi tubulus.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah kalsifikasi metastatik. Kalsifikasi metastatik adalah proses deposisi kalsium pada jaringan sehat yang disebabkan hiperkalsemia berkepanjangan.

Autofagositosis adalah proses penghancuran komponen sel yang usang, abnormal, atau disfungsional oleh organel lisosom.

Salah!

Masa? Coba cermati kembali.

Jawaban yang tepat adalah kalsifikasi metastatik. Kalsifikasi metastatik adalah proses deposisi kalsium pada jaringan sehat yang disebabkan hiperkalsemia berkepanjangan.

Penuaan sel adalah penurunan fungsi dan viabilitas sel akibat akumulasi kelainan genetik dan jejas seluler/molekuler dari luar.

Kuis selesai!

Selamat, Anda telah menyelesaikan kuis ini!
Nilai Anda %SCORE%.
Tetap semangat belajar!

Server Side Error

We faced problems while connecting to the server or receiving data from the server. Please wait for a few seconds and try again.

If the problem persists, then check your internet connectivity. If all other sites open fine, then please contact the administrator of this website with the following information.

TextStatus: undefined
HTTP Error: undefined

Memproses jawaban Anda...
Error

Some error has occured.

Recent Posts

  • Kasus #8: Benjolan Betis
  • Apa itu terapi kanker imunoterapi PD-1/PD-L1?
  • Kasus #7
  • Kasus #6
  • Kuis Neoplasia
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada

Jalan Farmako Sekip Utara, Yogyakarta

55281 Indonesia

+62 274 540460 / +62 877 0609 3903

belajarpatologi.fk@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju